Waspadai Keracunan Kafein!

Waspadai Keracunan Kafein

KAFEIN memang merupakan zat yang menimbulkan banyak manfaat seperti menekan rasa kantuk, mengurangi rasa bosan, meningkatkan semangat saat bekerja, dan meningkatkan kewaspadaan. Dengan demikian, kafein baik dikonsumsi.

Namun fungsi kafein sering disalahgunakan. Bahkan dikonsumsi secara berlebih. Padahal kafein itu merupakan zat kimia yang memiliki efek sangat kuat dalam beberapa sistem tubuh, sehingga perlu mendapat perhatian tersendiri. Dengan demikian ada baiknya konsumsi minuman berkafein harus dibatasi.

Menurut dr Idama Oppusunggu dari Departemen Medical Check Up Rumah Sakit Siloam Hospital, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kafein adalah obat perangsang yang bersifat aktif. Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, dan beberapa minuman penyegar.

Kafein bekerja pada sistem saraf pusat, otot (termasuk otot jantung), dan ginjal. Pengaruh pada sistem saraf pusat terutama pada pusat-pusat yang lebih tinggi menghasilkan peningkatan aktivitas mental, dan tetap terjaga atau bangun.

Kafein meningkatkan kinerja dan hasil kerja otot, merangsang pusat pernapasan, meningkatkan kecepatan dan kedalaman napas. Kafein juga dapat mengakibatkan ketagihan ringan.

Dampak Buruk Kafein

Meski dari beberapa penelitian diketahui bahwa kafein memiliki fungsi baik untuk tubuh, namun ternyata zat ini juga bisa menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.

Apalagi diketahui salah satu cara kerja kafein adalah memicu respon stres tubuh secara kimiawi. Kafein membuat bagian otak tertentu menjadi sangat aktif dan bahkan menjadikannya overactive, sementara bagian otak yang lain menjadi underactive.

“Kalau mau maksimal 100 mg per hari, bisa ada manfaatnya. Tapi kalau lebih dari 300 mg per hari, bisa keracunan. Jadi 1 cangkir mengandung 100 mg kafein,” kata dr Idama.

Di dalam tubuh, kafein diserap oleh lambung, dimetabolisme dalam hati, dan dibuang dari tubuh selama 2-10 jam. Umumnya, perokok mempunyai metabolisme kafein lebih cepat daripada orang yang bukan perokok.

Sedangkan pada wanita hamil, metabolisme terhadap kafein lebih lama. Itulah sebabnya wanita hamil disarankan menghindari kafein lebih lama. Itulah sebabnya wanita hamil disarankan menghindari kafein karena akan menyebabkan bayi menjadi cacat.

Begitupun dengan konsumsi minuman berenergi lainnya. Orang mungkin terpikat pada namanya dan meminumnya untuk membangkitkan tenaga. Tetapi harus diketahui bahwa minuman berenergi berbeda dengan minuman sumber energi.

Kafein dapat mengakibatkan ketagihan ringan. Orang yang biasa minum kopi akan menderita sakit kepala pada pagi hari, atau setelah kira-kira 12-16 jam dari waktu mengonsumsi kopi terakhir.

Bagi orang yang minum kopi sehari lebih dari 5 cangkir, risiko terjadi ketagihan meningkat 60-120% dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi.

Gejala Keracunan Kafein. Kafein bisa memicu kecanduan. Konsumsi berlebihan atau karena kondisi tubuh yang sensitif dengan kafein dapat memicu keracunan.

Jika Anda mengalami sakit kepala, otot tegang, tidak bisa tidur, dan panik setelah minum kopi, itu berarti Anda keracunan kafein. Gejala tersebut bisa terjadi 12-24 jam setelah mengonsumsi kafein, bahkan bisa hingga 48 jam.

Untuk mengatasinya kurangi konsumsi kafein. Akan lebih baik jika dihentikan untuk sementara waktu. “Orang yang terkena racun kafein bisa mengalami anemis, kecemasan dan jantung berdebar-debar, dan gelisah,” ujarnya.

Orang yang terkena penyakit jantung mempunyai efek yang lebih berat lagi, yaitu bisa membuat jantung berirama dengan cepat. Dan itu bisa berbahaya. Efek yang muncul tergantung pada kondisi masing-masing orang.

Kondisi seperti ini biasanya tidak berlangsung lama. Karena begitu racun kafein keluar dari tubuh melalui sisa metabolisme, kondisi tubuh akan membaik dengan sendirinya.

Oleh karena itu, apabila Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, alangkah baiknya Anda banyak mengonsumsi air putih guna memperlancar proses metabolisme tubuh.

“Kafein itu sebenarnya cepat dikeluarkan dengan meminum air putih yang banyak dan akan dikeluarkan melalui saluran kemih,” katanya.

Solusi yang baik, yaitu kurangi asupan kafein. Bukan hanya mengurangi konsumsi kopi, tetapi juga cokelat, teh, soda dan bahkan beberapa obat yang mengandung kafein dan bisa menyebabkan Anda kelelahan tanpa  tanpa Anda sadari penyebabnya.

“Yang terpenting banyak minum air putih. Dan jangan mengonsumsi kafein lebih dari 100 mg per hari, terutama wanita hamil dan anak-anak,” imbuhnya.

sumber : okezone.com

shareSocial Bookmarking

Leave a comment